Alhamdulillah, tidak terasa kita sudah memasuki Bulan Ramadhan 1439 H. Semoga Ibadah Ramadhan kita tahun ini lebih baik, Amin. Kali ini saya akan menyampaikan tentang pentingnya berdoa. Bukan hanya karena ini sedang Ramadhan lo ya, tapi proses untuk dapat mewujudkan perusahaan yang mencapai skala (scalable) dan lestari (sustainable) dibutuhkan stamina jiwa yang kuat, karena keduanya adalah proses yang panjang dan melelahkan. Salah satu cara untuk memperkuat jiwa kita adalah dengan berdoa.

Menurut perenungan dan pemahaman saya pribadi, setidaknya ada 3 hal, mengapa kita wajib berdoa:

1. Allah Mencintai Hamba-Nya yang Berdoa
Cinta Allah adalah kunci dimudahkannya segala urusan. Jika setiap urusan jadi mudah, maka mudahlah hidup. Bukankah setiap ikhtiar manusia bertujuan untuk mencari kemudahan hidup?
Ada sebagian kalangan yang berkeyakinan bahwa, karena berdoa dengan tulus dan benar akan mendatangkan cinta Allah, dan cinta Allah akan memudahkan setiap urusan Kita, maka materi doa apapun menjadi tidak penting. Karena yang terpenting adalah kecintaan Allah itu sendiri.
Tapi kalau saya memilih dua-duanya. Berdoa karena memang merasa penting dengan materi doa tersebut, dan berdoa mengharap kecintaan Allah.

2. Menempatkan Nasib Kita Selalu pada Kenyataan yang Baik
Berapa kali anda berdoa, namun secara materi atau tekstual doanya tidak dikabulkan Allah di esok hari? Meskipun ini mustahil jika doa tidak terkabul, karena Allah sudah berjanji mengabulkan semua doa hamba-Nya.
Secara tekstual mungkin tak terkabul, namun secara kontekstual, secara substansial, secara makna, Allah pasti mengabulkan doa itu. Allah pasti akan mengabulkan dalam bentuk kebaikan hidup dan terjaganya kita dari hal-hal yang tidak baik. Allah yang lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

3. Terkabulnya Tujuan-Tujuan yang Mustahil
Ada banyak cara bagaimana Allah menguji hamba-Nya. Salah satu ujian keimanan yang berat adalah ketika dalam pikiran manusia dihinggapi keinginan atau kebutuhan yang (dirasa) mustahil. Respon manusia terhadap kemustahilan itu akan menunjukkan sedalam apa imannya.
Jika kita merespon dengan keputusasaan dan mengatakan “tidak mungkin” terwujud, maka secara tidak langsung itu sudah mengecilkan peran Allah. Padahal Allah menegaskan bahwa manusia beriman tidak boleh berputus asa dari pertolongan-Nya. Jangan terjebak di “kotak” dan mengikuti pengaruh jebakan itu. Kita bisa merasa kesulitan terhadap suatu urusan, namun Allah tidak merasa demikian. Karena Allah yang menciptakan “kotak” dan semua realitas itu.
Berdoalah, terhadap hal-hal yang sangat sulit sekalipun. Lihatlah bagaimana solusi-solusi, kenyataan-kenyataan, perubahan-perubahan itu akan terjadi esok hari, secara tidak pernah disangka-sangka sebelumnya.

Dalam menghadapi segenap urusan dan masalah dalam kehidupan ini, manusia cenderung mengandalkan emosi, pikiran, dan tenaganya, tanpa atau hanya sedikit melibatkan Allah di dalamnya. Apalagi ketika segenap gelar akademis berderet begitu panjangnya, pengalaman bertahun-tahun, dan pengakuan masyarakat sangat kuat. Maka manusia itu akan semakin merasa kuat dan ingin menyelesaikannya semuanya sendiri. Allah akan mulai dilibatkan, jika kondisi sudah memburuk dan hancur.
Berdoalah sebelum memulai segala sesuatu, karena doa hari ini adalah realitas esok hari. Ibaratnya, berdoa sebelum makan untuk kelancaran, keberkahan, dan kesehatan selama dan setelah makan. Bukan hanya sekedar ketika tersedak atau ketika sakit baru berdoa. Ya meskipun itu lebih baik daripada tidak berdoa sama sekali.

Sebagai penutup dari tulisan ini, marilah kita berdoa, karena doa itu;
1. Salah satu cara untuk dicintai Allah
2. Membuat hidup selalu terjaga dalam kebaikan
3. Mampu mewujudkan keinginan atau kebutuhan yang mustahil

Berdoalah, sebelum memulai segala sesuatu, karena doa hari ini adalah realitas hari esok.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *